Terlaris

Brand

Hebatnya Seorang Ibu, Doanya Tiada Hijab

Hebatnya Seorang Ibu, Doanya Tiada Hijab

Suatu saat kita pernah disentuh dengan satu kisah migrasi individu yang dikenal dengan nama Abang Long Fadil. Dari seorang yang jauh dari agama, akhirnya beliau menjadi panutan bagi mereka yang ingin memperbaiki diri agar menjadi hamba yang dicintai Allah.

Hidayah itu milik Allah. Namun, dalam kisah migrasi dia, ada upaya dari insan terpenting dalam hidupnya dan kita percaya itu membuka jalan migrasi beliau.

Ibunya mengakui melakukan doa yang tidak putus-putus kepada Allah untuk anaknya di saat cemoohan diterima dari orang sekelilingnya. Sedikit pun tidak membuatnya menyerah bahkan yakin anaknya akan kembali ke pangkal jalan. Kuasa doa seorang ibu. Anaknya akhirnya berubah menjadi semakin dekat dengan Allah.

Ada apa dengan doa seorang ibu? Doa seorang ibu dan ayah adalah yang terbaik selain doa orang yang dizalimi dan doa orang musafir. Ini adalah berdasarkan hadits yang berarti; Dari Abu Hurairah r.a., Nabi SAW bersabda:

"Tiga doa yang mustajab, tanpa diragukan lagi; doa orang dizalimi, doa orang musafir dan doa ayah dari anaknya. "

(Riwayat Abu Daud dan al-Tirmizi)

Seorang ibu memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Bahkan, seorang ibu wajib ditaati oleh anaknya selagi mana tidak mengajarkan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Ibu adalah orang yang paling mengenal diri kita dibandingkan insan lain, paling banyak kasihnya, dan mempertaruhkan nyawa saat melahirkan kita. Justru, reda dan doa seorang ibu sangat dibutuhkan untuk mengisi perjalanan hidup.

Kisah ahli ibadah bernama Juraij juga sangat terkenal jika disebut tentang doa seorang ibu dan prioritas mendahulukan ibu dalam urusan. Juraij yang sedang shalat dipanggil oleh ibunya. Dia memutuskan untuk tidak menanggapi panggilan ibunya dan melanjutkan shalatnya. Kondisi itu terjadi selama beberapa kali sampai pada suatu hari ibunya bersumpah,

"Ya Allah, janganlah Engkau matikan dia, sehingga ia menghadapi fitnah melakukan hubungan dengan pelacur!"

 

Dengan kutukan itu, Juraij menerima tes besar yaitu difitnah oleh seorang pelacur yang mengklaim Juraij memiliki hubungan dengannya.

Dalam kisah Juraij ini, ditunjukkan bahwa doa seorang ibu itu dikabulkan Allah. Selain itu, jika orangtua membutuhkan anaknya sedangkan anaknya sedang shalat sunat, maka diperbolehkan untuk membatalkan shalat sunatnya. Kuasa berdoa juga terlihat pada kondisi Juraij saat meminta pertolongan kepada Allah saat dirinya difitnah dan Allah memakbulkan doanya.

Kita sudah biasa mendengar kisah kehebatan doa seorang ibu. Bahkan ia ada dalam cerita rakyat kita. Sejak kecil kita mengetahui kisah Si Tanggang yang durhaka kepada ibunya. Karena sangat sedih dengan sikap anaknya itu, si ibu berdoa agar anaknya berubah menjadi batu. Maka, Si Tanggang pun berubah menjadi batu.

Ia dijadikan kisah untuk mengingatkan anak-anak agar tidak mendurhakai ibu mereka dan hebatnya doa seorang ibu yang dapat dikabulkan semalam.

Ibu selalu mendoakan anak mereka terutama saat hari-hari penting seperti saat hendak menghadapi ujian, saat anak-anak mulai menimbulkan masalah dan saat mereka mencari pekerjaan.

Tapi, suka untuk saya mengingatkan kita semua bahwa doa untuk anak-anak bukanlah terbatas pada hal tertentu saja, bukan saat marah dan bukan saat hati kecewa. Doa untuk anak-anak lebih cantik jika disebut pada setiap waktu, tidak khusus untuk acara tertentu.

Ini lebih penting bila kita sekarang sudah mengetahui akan posisi doa seorang ibu di sisi Allah SWT. Inilah ruang dan kesempatan agar anak-anak tetap mendapatkan kesenangan kita dan keridaan Allah dalam setiap nafasnya. Semoga kita tidak pernah lupa untuk mendoakan bimbingan dan petunjuk Allah SWT kepada anak-anak pada setiap waktu agar sama-sama menjadi penghuni surga Allah sebagai sebuah keluarga.

Sumber: tazkirah.net

Leave a Reply

* Name:
* E-mail: (Not Published)
   Website: (Site url withhttp://)
* Comment:
Type Code